Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Air Liur
Air liur merupakan cairan yang berperan penting dalam menunjuang kesehatan mulut dan proses pencernaan makanan. Bila jumlah air liur terlalu sedikit atau berlebihan, hal ini bisa jadi menandakan adanya gangguan kesehatan mulut atau kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Air liur diproduksi oleh kelenjar ludah yang terletak di dalam mulut. Kelenjar ini memproduksi kurang lebih 1-2 liter air liur setiap harinya. Di dalam air liur, terkandung protein, mineral, air, serta enzim amilase yang berfungsi untuk mencerna karbohidrat.
Beberapa Fungsi Air Liur
Bukan tanpa alasan mengapa tubuh memproduksi air liur. Kendati kerap dianggap menjijikan, air liur memiliki fungsi yang penting dalam menjaga kesehatan mulut dan tubuh. Beberapa fungsi air liur antara lain:
- Menjaga kebersihan rongga mulut.
- Membantu proses mengecap rasa, mengunyah, dan menelan makanan.
- Mencegah bau mulut.
- Menjaga mulut tetap lembap dan sehat.
- Melindungi lapisan enamel gigi.
- Mencegah infeksi pada gusi, gigi, dan mulut.
- Mencegah penyakit gusi dan kerusakan gigi.
- Menjaga penempatan gigi palsu.Kekurangan Air liur dan Dampaknya pada KesehatanProduksi air liur yang berkurang atau terlalu sedikit dapat menyebabkan mulut kering. Orang yang mengalami mulut kering akibat kekurangan air liur bisa mengalami beberapa keluhan berikut ini:
- Sering merasa haus.
- Bau mulut.
- Tenggorokan dan bibir kering.
- Gangguan pada indra pengecap.
- Sulit mengunyah atau menelan makanan.
- Suara serak.
- Sariawan.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mulut kering, antara lain:
- Dehidrasi.
- Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Penyakit tertentu, seperti diabetes, stroke, penyakit Alzheimer, sindrom Sjogren, atau HIV/AIDS.
- Efek samping pengobatan tertentu, seperti antidepresan, diuretik, dan antihistamin, kemoterapi, dan terapi radiasi.
- Usia lanjut.
Untuk meningkatkan produksi air liur, Anda bisa memperbanyak konsumsi air putih, mengunyah permen karet bebas gula, mengonsumsi permen atau buah yang asam, dan menjaga kelembapan udara dengan humidifier.
Jika mulut tetap kering meski sudah melakukan beberapa cara di atas, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan mulut kering yang tepat.
Kelebihan Air liur dan Dampaknya pada Kesehatan
Meningkatkanya produksi air liur disebut hipersalivasi. Kondisi ini memang tidak secara langsung menimbulkan gangguan pada kesehatan, tetapi bila air liur dibiarkan mengalir keluar dan tidak dibersihkan, bisa terjadi iritasi pada kulit di sekitar mulut.
Air liur berlebih umum terjadi pada bayi. Kondisi yang lebih umum disebut ‘ileran’ ini normal terjadi, tertutama ketika bayi sedang tumbuh gigi.
Sedangkan pada orang dewasa, peningkatan produksi air liur bisa disebabkan oleh makanan tertentu, seperti makanan yang asam dan pedas. Produksi air liur yang berlebihan juga dapat dialami oleh ibu hamil ketika sedang merasa mual. Kondisi ini normal dan tidak membahayakan kesehatan ibu hamil maupun janinnya.
Jika kelebihan produksi air liur terjadi terus-menerus meski tidak sedang mengonsumsi makanan asam atau pedas dan tidak sedang mual, bisa jadi hal ini menandakan adanya:
- Radang tenggorokan, radang amandel, dan sinusitis.
- Infeksi rongga mulut.
- Alergi.
- Refluks asam lambung.
- Gigi berlubang.
- Efek samping obat-obatan, seperti antikonvulsan dan obat penenang.
- Gangguan otak dan saraf, seperti stroke, penyakit Parkinson, ALS, dan cerebral palsy.Penanganan hipersalivasi perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Jika Anda mengalami peningkatan produksi air liur tanpa sebab yang jelas, sebaiknya periksakan ke dokter. Setelah melakukan pemeriksaan dan mengetahui penyebabnya, dokter baru dapat menentukan pengobatan yang sesuai.
Air liur memiliki banyak fungsi bagi kesehatan gigi dan mulut serta pencernaan. Selain dapat menimbulkan beragam gangguan, produksi air liur yang terlalu sedikit atau justru berlebihan dapat menandakan adanya penyakit tertentu. Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah dengan air liur, sebaiknya periksakan ke dokter agar dapat diobati.
Comments
Post a Comment