Urine yang normal ditandai dengan warna kuning pucat hingga jernih dan berbau khas. Adanya bau pada urine ini disebabkan zat amonia. Namun, bila air kencing berbau lebih kuat dari biasanya, mungkin saja baru tersebut berasal dari sesuatu Anda konsumsi atau pertanda dari penyakit tertentu.
Kandungan utama urine adalah air, dan sisanya berupa limbah yang terdiri dari racun dan zat sisa metabolisme yang disaring oleh ginjal. Tinggi atau rendahnya kandungan air dan zat sisa pada urine dapat memengaruhi aroma urine.
Ketika kandungan air rendah namun kandungan limbah atau zat sisa pada urine tinggi, kencing dapat menimbulkan bau yang menyengat.
Berbagai Penyebab Kencing Berbau
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kencing berbau menyengat, antara lain:
Kencing bau bisa disebabkan makanan tertentu, misalnya petai atau jengkol. Kedua jenis makanan ini mengandung senyawa sulfur alami yang membuat urine berbau tajam.
Selain itu, beberapa jenis obat dan vitamin, seperti suplemen vitamin B, juga diketahui dapat memengaruhi aroma urine. Kencing bau akibat makanan atau obat akan segera hilang apabila zat penyebab bau sudah dikeluarkan dari tubuh.
Sisa zat yang berasal dari kopi akan dipecah oleh tubuh dan menyebabkan urine berbau. Selain itu, kopi juga bisa membuat Anda sering buang air kecil.
Semakin sering Anda buang air kecil, semakin banyak pula cairan tubuh yang terbuang. Hal ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan membuat urine menjadi lebih pekat dan lebih bau daripada biasanya.
Saat hamil, kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi selama masa kehamilan akan mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan urine berbau menyengat, terutama saat trimester awal kehamilan.
Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan urine penderitanya berbau menyengat, antara lain:
Kencing berbau dan berwarna kuning tua atau jingga serta tampak lebih pekat adalah tanda tubuh Anda mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Jika Anda mendapati kencing menjadi lebih kuning dan berbau, serta merasa haus dan lemas, segeralah penuhi asupan cairan tubuh dengan perbanyak minum air putih.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih ditandai dengan nyeri atau perih saat buang air kecil serta bau urine yang menyengat dan berwarna keruh. Terkadang, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan adanya darah pada urine.
Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes menyebabkan urine berbau manis layaknya cairan yang mengandung gula. Bila Anda mengalami kondisi ini, segeralah periksakan diri ke dokter.
Fistula vesikointestinal
Fistula vesikointestinal terjadi ketika ada lubang atau jalur antara kandung kemih dan usus, sehingga memungkinkan bakteri berpindah dari usus ke kandung kemih. Infeksi bakteri di kandung kemih bisa menyebabkan urine berbau menyengat.
Gangguan pada fungsi hati sering ditandai dengan urine yang tampak lebih gelap menyerupai warna teh dan bau yang menyengat.
Urine beraroma manis juga dapat terjadi pada penderita penyakit urine sirup mapel. Penyakit genetik yang tergolong langka ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan tubuh untuk memecah asam amino leusin, isoleusin, dan valin.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino fenilalanin. Akibatnya, zat tersebut akan menumpuk di urine dan membuat urine mengeluarkan bau khas yang menyerupai urine tikus.
Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi risiko kencing berbau menyengat adalah dengan menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut:
Tidak menahan buang air kecil.
Tidak perlu terburu-buru atau mengejan saat buang air kecil agar urine bisa keluar lebih cepat.
Bersihkan penis atau vagina dengan air bersih yang mengalir setelah buang air kecil. Saat membersihkan vagina, basuh dan keringkan vagina dari arah vagina menuju anus untuk menghindari bakteri berpindah dari anus.
Lakukan olahraga secara rutin. Anda bisa melakukan senam Kegel untuk memperkuat otot panggul dan saluran kemih.
Batasi konsumsi kopi dan minuman beralkohol.
Jangan abaikan jika Anda mengalami kencing berbau menyengat, terutama jika bukan disebabkan oleh makanan atau obat-obatan tertentu.
Apabila kencing berbau menusuk disertai keluhan lain, seperti demam, nyeri saat berkemih, terdapat darah pada urine, atau nyeri pada punggung atau pinggang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter urologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Comments
Post a Comment