Memahami Perbedaan Polip dan Sinusitis

Mungkin ada beberapa dari kita yang belum benar-benar memahami perbedaan polip dan sinusitis. Hal ini wajar karena kedua kondisi ini memiliki keluhan yang mirip. Namun, keluhan yang terjadi pada polip dan sinusitis sebenarnya didasari oleh penyebab yang sangat berbeda.

Perbedaan polip dan sinusitis yang paling jelas adalah bentuk penyakitnya. Polip hidung merupakan benjolan lunak yang bisa tumbuh pada saluran hidung atau sinus. Sementara itu, sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus. Sinus sendiri adalah suatu rongga yang ada di samping hidung dan di dahi.


Gejala yang bisa terjadi pada kedua kondisi ini antara lain hidung tersumbat, hidung meler, belakang tenggorokan terasa berlendir, penurunan fungsi penciuman, nyeri atau tekanan pada wajah, serta sakit kepala.

Perbedaan Polip dan Sinusitis

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan polip dan sinusitis:

Polip hidung

Polip hidung dapat tumbuh ketika terjadi peradangan pada lapisan saluran hidung atau dinding sinus. Pemicu tumbuhnya polip ada banyak, antara lain infeksi sinus, rhinitis alergi, atau faktor keturunan. Benjolan lunak yang berbentuk seperti tetesan air mata ini umumnya tidak ganas.

Keluhan yang terjadi karena polip hidung biasanya dirasakan jika ukuran polip cukup besar. Polip yang besar dapat menghalangi aliran udara yang masuk ke rongga hidung dan sinus. Akibatnya, udara tidak dapat mencapai area penciuman di bagian atas rongga hidung dan fungsi penciuman pun jadi berkurang atau hilang (anosmia).

Selain itu, aliran lendir yang harusnya secara alami mengalir dari sinus ke rongga hidung juga bisa terhambat. Akibatnya, lendir menumpuk di dalam sinus atau mengalir ke belakang tenggorokan. Jika hal ini terus berlangsung, lama-kelamaan rongga hidung juga bisa mengalami peradangan (rhinitis).

Sinusitis

Sinusitis adalah kondisi ketika dinding sinus mengalami peradangan. Sinusitis bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, alergi, atau udara yang kering.

Ketika mengalami peradangan, dinding sinus akan membengkak dan menutup lubang tempat lendir sinus seharusnya keluar. Akibatnya, lendir yang seharusnya melapisi dan melindungi rongga hidung menumpuk di dalam rongga sinus. Hal inilah yang menimbulkan keluhan rasa nyeri atau tertekan pada wajah.

Sama seperti yang terjadi pada polip hidung, terhambatnya aliran lendir dari sinus dapat membuat rongga hidung kehilangan pelumasnya dan akhirnya meradang. Peradangan ini dapat menyebar hingga ke area penciuman dan membuat fungsi penciuman menurun.

Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat jelas perbedaan polip dan sinusitis, tapi juga bisa melihat keterkaitan antara keduanya.

Polip hidung dan sinusitis sama-sama bisa menjadi penyebab dan akibat dari satu sama lain. Polip hidung yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan aliran lendir dari sinus tersumbat dan menumpuk. Hal ini kemudian dapat mengakibatkan sinusitis.


Begitu pula dengan sinusitis. Peradangan pada dinding sinus yang tak kunjung membaik dalam kurun waktu yang lama (sinusitis kronis) juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya polip hidung.

Kendati demikian, 2 kondisi ini bisa saja terjadi tanpa adanya pengaruh dari kondisi lainnya. Polip hidung bisa saja terjadi tanpa sinusitis, dan begitu pula sebaliknya.

Langkah Pencegahan Polip dan Sinusitis

Walau perbedaan polip dan sinusitis amat mendasar, pencegahan kedua kondisi ini hampir sama. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah untuk mencegah polip dan sinusitis, antara lain:

Rutin cuci tangan dengan air dan sabun.

Kurangi kontak dengan orang yang sedang flu.

Hindari hal-hal yang bisa memicu alergi, seperti asap rokok dan debu.

Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di ruangan.

Jika Anda merasa memiliki gejala polip atau sinusitis seperti di atas, ada baiknya Anda segera mengonsultasikan hal tersebut ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, sesuai dengan kondisi Anda.

Comments