Minuman berenergi yang beredar di pasaran digambarkan sebagai minuman yang dapat membangkitkan tenaga dan semangat. Namun, ketahui terlebih dahulu apa itu minuman berenergi, serta dampaknya untuk kesehatan tubuh.
Secara umum, minuman berenergi merupakan jenis minuman non alkohol yang mengandung asam amino taurin, kafein, vitamin, dan bahan tambahan lainnya. Pada batas tertentu, kandungan dalam minuman tersebut aman dikonsumsi. Namun, bila melebihi batas toleransi akan mengundang berbagai risiko kesehatan.
Kandungan dan Efek Minuman Berenergi
Sebagian besar minuman berenergi mengandung kafein sebagai stimulan atau perangsang sistem saraf pusat yang membuat Anda lebih bertenaga. Sebaiknya minuman berenergi tidak dikonsumsi secara berlebihan, karena justru akan membahayakan tubuh Anda.
Idealnya, batas toleransi kafein bagi orang dewasa maupun remaja tidak melebihi 400 miligram per hari. Untuk menghindari risiko gangguan kesehatan, sebaiknya Anda tidak memberikan kafein terlalu sering kepada anak-anak.
Berikut adalah beberapa risiko yang berkaitan dengan konsumsi kafein:
Mengonsumsi kafein secara rutin dapat menimbulkan ketergantungan secara psikologis untuk terus mengonsumsi. Jika konsumsi dihentikan secara tiba-tiba, Anda dapat mengalami beberapa gejala, seperti resah, sakit kepala, suasana hati yang buruk, serta sulit konsentrasi. Gejala ini bisa berlangsung selama satu atau beberapa hari.
Kelebihan dosis kafein dapat memicu berbagai gejala seperti diare, demam, kesulitan bernapas, detak jantung cepat atau tidak beraturan, serta
Kadar kafein yang tinggi dapat mengurangi sensitivitas insulin, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2.
Ibu hamil sebaiknya tidak meminum minuman berenergi karena kandungan kafein dapat menimbulkan risiko keguguran.
Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan jantung, kelebihan kafein bisa menyebabkan masalah serius.
Selain tinggi kandungan kafein, minuman berenergi juga dapat mengandung kadar gula yang berlebihan. Satu kaleng minuman berenergi bisa mengandung lebih dari 30 gram gula. Minuman yang tinggi kadar gula berkaitan dengan beberapa kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kadar kolesterol tinggi, dan juga diduga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Minuman dan Makanan Alternatif
Jika Anda sering mengonsumsi minuman berenergi untuk membangkitkan tenaga, batasi konsumsi harian agar tidak mengalami dampak buruk. Sebagai gantinya, Anda dapat mengganti minuman berenergi dengan minuman atau makanan yang dapat membantu Anda lebih bertenaga, misalnya:
Kombinasi karbohidrat dan protein, seperti susu coklat. Anda dapat mencoba juga selai kacang dicampur smoothie pisang.
Konsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral seperti yoghurt, sayuran, buah-buahan, serta kacang-kacangan.
Rutin olahraga, meski singkat. Olahraga dapat meningkatkan kadar serotonin dan endorphin, sehingga Anda memiliki banyak energi.
Minumlah air putih yang cukup, terlebih ketika Anda sedang banyak beraktivitas, setelah bangun tidur dan setelah olahraga.
Jika Anda ingin membeli minuman berenergi, disarankan untuk memeriksa kandungan yang tertera pada kemasan terlebih dulu. Hal ini bisa membantu Anda mencegah kelebihan kafein dan efek samping yang mungkin ditimbulkan. Selain itu, jangan berlebihan mengonsumsi minuman berenergi atau bahkan mencampurnya dengan alkohol.
Comments
Post a Comment