Vitamin di dalam suplemen tidak dapat menjadi pengganti semua nutrisi yang Anda butuhkan. Untuk itu, Anda dianjurkan memperoleh asupan vitamin dari kandungan makanan segar seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Dan pastikan konsumsi vitamin sesuai dengan anjuran dan rekomendasi kebutuhan harian yang Anda perlukan.
Vitamin dan mineral merupakan nutrisi esensial, artinya tubuh tidak dapat menghasilkan zat tersebut secara alami. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan kedua asupan nutrisi tersebut dalam jumlah tertentu dari makanan agar dapat menunjang kesehatan yang optimal.

Suplemen vitamin tambahan mungkin tidak lagi dibutuhkan apabila Anda telah mengonsumsi beragam makanan sehat secara teratur. Jenis-jenis makanan sehat ini dapat berupa aneka buah, sayur, daging, ikan, dan sumber karbohidrat. Namun, suplemen bisa dikonsumsi ketika kebutuhan meningkat atau terjadi kekurangan asupan. Misalnya ketika sakit, bagi wanita hamil atau menyusui, orang-orang lanjut usia, atau dalam masa pemulihan setelah sakit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat suplemen vitamin secara maksimal dan menghindari risikonya.
Vitamin dan mineral merupakan nutrisi esensial, artinya tubuh tidak dapat menghasilkan zat tersebut secara alami. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan kedua asupan nutrisi tersebut dalam jumlah tertentu dari makanan agar dapat menunjang kesehatan yang optimal.

Suplemen vitamin tambahan mungkin tidak lagi dibutuhkan apabila Anda telah mengonsumsi beragam makanan sehat secara teratur. Jenis-jenis makanan sehat ini dapat berupa aneka buah, sayur, daging, ikan, dan sumber karbohidrat. Namun, suplemen bisa dikonsumsi ketika kebutuhan meningkat atau terjadi kekurangan asupan. Misalnya ketika sakit, bagi wanita hamil atau menyusui, orang-orang lanjut usia, atau dalam masa pemulihan setelah sakit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan manfaat suplemen vitamin secara maksimal dan menghindari risikonya.
Jika dokter memberi Anda resep suplemen vitamin atau Anda berinisiatif membelinya sendiri, setidaknya ada dua hal yang perlu Anda tanyakan, baik kepada dokter maupun kepada diri sendiri.
Apakah saya benar-benar membutuhkan suplemen ini? Apa manfaat dan risiko dari mengonsumsi vitamin ini?
Jika Anda benar-benar membutuhkan atau memutuskan untuk mengonsumsi suplemen tersebut, coba perhatikan beberapa hal sebelum membelinya.
Disarankan bertanya terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi suatu suplemen vitamin tambahan. Hal ini berlaku terutama bagi mereka yang berusia di bawah 19 tahun, menderita penyakit tertentu, dan bagi ibu hamil atau menyusui.
Membaca label pada kemasan. Mulai dari dosis pemakaian, bahan-bahan yang terkandung dalam suplemen vitamin, takaran sekali konsumsi, manfaat, efek samping, dan tanggal kadaluarsa.
Pilih suplemen multivitamin dan mineral yang memenuhi 100 persen kebutuhan harian (daily value/DV) dibandingkan yang mengandung hanya 10 persen DV satu jenis vitamin dan 300 persen DV jenis vitamin lain.
Periksa apakah suplemen tersebut akan menimbulkan efek tertentu jika dikonsumsi bersama obat atau makanan lain. Untuk itu, Anda dapat mencatat semua suplemen yang pernah atau sedang Anda konsumsi untuk ditanyakan kepada dokter. Sebaliknya, beberapa suplemen vitamin justru perlu dicampurkan ke dalam minuman atau makanan. Pastikan Anda tidak kelebihan nutrisi dan tidak berisiko mengalami efek samping tertentu.
Waspadai suplemen yang dipromosikan beserta istilah-istilah yang terlalu menarik seperti "garansi uang kembali", "100 persen alami", mengklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, atau melangsingkan dengan cepat. Suplemen vitamin yang baik seharusnya ditujukan untuk menangani masalah spesifik dan tidak menjanjikan hasil secara berlebihan.
Cek apakah produk tersebut telah terdaftar di dalam data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat, suplemen vitamin, atau produk yang tidak terdaftar dalam data BPOM merupakan obat yang tidak mendapat izin layak jual atau konsumsi.
Suatu suplemen dapat tersedia dalam berbagai bentuk: tablet, kapsul, bubuk, atau cairan. Perbedaan bentuk ini menentukan berapa kadar vitamin yang dapat diserap tubuh, dan seberapa cepat efek kerja suplemen vitamin tersebut. Selain itu, perbedaan ini juga tergantung kepada jenis vitamin yang dikonsumsi. Beberapa suplemen vitamin hanya tersedia dalam bentuk pil karena jika tidak, dapat membahayakan dan berpengaruh pada asam lambung. Tetapi beberapa suplemen dalam bentuk cairan akan lebih cepat diserap tubuh dibandingkan pil. Tanyakan kepada dokter tentang jenis suplemen yang tepat untuk Anda.
Comments
Post a Comment